Training Komite Pembelajaran, SMKIS1 Songsong Kurikulum Penggerak

Sebagai tindak lanjut dari amanah SMK Pusat Keunggulan (SMK PK), SMK Islam 1 Durenan mendelegasikan para pendidiknya dalam Training Komite Pembelajaran SMK PK Batch 2. Diinisiasi oleh Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Otomotif dan Elektronika (BBPPMPV BOE) Malang, pelatihan ini berlangsung secara maraton selama 10 hari sejak 25 Juni 2021.

Plt Kepala BBPPMPV BOE, Dr Ir Abdul Rochim MM, dalam sambutannya di pembukaan Pelatihan Komite Pembelajaran SMK PK Batch 2 menegaskan, capaian yang diharapkan dari program pelatihan ini adalah pemahaman paradigma baru pada kurikulum sekolah penggerak. “Program ini selaras dengan salah satu program Mas Menteri dalam Merdeka Belajar,” jelasnya.

Melalui kurikulum sekolah penggerak, lanjut Abdul Rochim, diharapkan penguatan karakter peserta didik yang termaktub dalam Profil Pelajar Pancasila terwujud. “Selain itu, hal lain yang diharapkan dari pelatihan ini adalah terbukanya wawasan akan filosofi dari konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara,” ujar Rochim.

Lebih lanjut, Rochim menegaskan, usai pelatihan ini para guru yang telah lulus diwajibkan untuk melakukan pengimbasan kepada guru di satuan pendidikannya atau sekolah lain yang dikemas dalam bentuk kegiatan In House Training (IHT).

Dalam pelatihan 10 hari ini, SMK Islam 1 Durenan mendelegasikan tak kurang dari 13 guru dan staf manajemen. Mereka mewakili bidang masing-masing dan menjalani pelatihan bersama dengan wakil-wakil dari sekolah lain yang ditunjuk sebagai SMK PK. Teknisnya, peserta training dibagi dalam beberapa kelas, disesuaikan dengan bidang. Tiap kelas terdiri atas kurang lebih 20 peserta dengan dibimbing oleh serang instruktur dan admin Learning Management System (LMS). Pelatihan dilakukan secara full daring dan terbagi atas dua sesi, yakni sinkron dan asinkron.

Sesi sinkron merupakan sesi di mana para anggota kelas dan instruktur saling bertatap muka melalui aplikas meeting online, yakni Gmeet. Dalam sesi ini, instruktur membimbing peserta untuk menumbuhkan pemahaman dan pengalaman terkait materi kurikulum sekolah penggerak. Adapun sesi asinkron adalah sesi para peserta pelatihan mengerjakan tugas-tugas, baik individu maupun kolaborasi, yang telah tersedia di dalam LMS.

Pada pelatihan ini, dibahas secara mendetail segala hal terkait kurikulum baru dalam sekolah penggerak. Mulai dari pemahaman akan filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara, Profil Pelajar Pancasila, Kerangka Kurikulum, Capaian Pembelajaran, Alur Tujuan Pembelajaran, Tujuan Pembelajaran, Asesmen dalam pembelajaran, hingga modul ajar. Secara umum, kurikulum sekolah penggerak ini merupakan penyempuranaan dari kurikulum sebelumnya dan pada tahap awal dikhususkan untuk sekolah yang ditunjuk sebagai Sekolah Pusat Keunggulan.(*/fa)