Pelantikan Pramuka Penegak Garuda SMK Islam 1 Durenan

Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Trenggalek menggelar Pelantikan Pramuka Penegak Garuda yang bertempat di bumi perkemahan SDN 2 Sengon Bendungan Trenggalek, kegiatan itu dirangkai dalam sebuah perkemahan pada sabtu, 25 September s.d Minggu, 26 September 2021. SMK Islam 1 Durenan tergabung dalam kegiatan tersebut, delapan siswa yang akan menjadi Pramuka Penegak Garuda yang pada saat itu dilantik langsung oleh Ketua Kwratir Cabang Trenggalek Syah Muhammad Natanegara.

Setelah persiapan selesai suasana menjadi sedikit tegang ketika siswa-siswi yang akan dilantik diberi pertanyaan oleh dewan pembina kesiapan menjadi pramuka penegak garuda. Secara tegas dan lantang para siswa-siswi yang akan dilantik menjawab siap. Siap sebagai teladan di lingkungan baik di keluarga, sekolah, pergaulan dan masyarakat. Kemudian masuk ke acara ini yakni penyematan tanda pramuka penegak garuda. Penyematan tanda pelantikan di kalungkan langsung oleh Ketua Kwratir Cabang Trenggalek dan Kamabigus SMK Islam 1 Durenan yang didampingi oleh pembina Gugus Depan masing-masing.

Pembina pramuka SMK Islam 1 Durenan menegaskan bahwa untuk menjadi pramuka penegak garuda tidak di dapat dengan cara instan namun harus menyelesaikan ujian SKU (Syarat Kecakapan Umum) dan SKK (Syarat Kecakapan Khusus). Pramuka penegak garuda adalah tingkatan tertinggi pada tingkat penegak, yakni setelah penegak bantara dan penegak laksana. Lebih lanjut pembina mengucapkan selamat kepada siswa-siswa yang telah dilantik menjadi pramuka penegak garuda dan juga mengucapkan selamat kepada delapan siswa yang telah dilantik. Upacara di tutup dengan pembacaan doa oleh petugas upacara. Dan dilanjutkan dengan foto bersama dengan seluruh siswa siswi yang dilantik beserta seluruh kakak pembina pramuka.

 

Berita dan Foto : Dewi R.

Sinkronisasi Kurikulum dan Link and Match IDUKA, SMK Islam 1 Durenan Cetak Generasi Siap Kerja

SMK Islam 1 Durenan Trenggalek merupakan salah satu SMK Pusat Keunggulan (SMK PK) di Kabupaten Trenggalek, dengan amanah yang telah diberikan Pemerintah maka SMK Islam 1 Durenan terus berupaya melakukan perubahan-perubahan sehingga tujuan utama SMK “Mencetak Kader Bangsa yang berilmu, Beriman, bertaqwa dan Siap kerja itu benar-benar terwujud. Maka dari itu, perlu sekali sekolah untuk mensinkronkan kurikulum di sekolah dengan industri. Besar harapan SMK Islam 1 Durenan nantinya bisa mencetak generasi siap kerja di dunia industri dan dunia kerja.

SMK Bisa dan SMK Siap Kerja merupakan moto SMK Islam 1 Durenan Trenggalek, langkah konkrit yang dilakukan kerjasama dengan berbagai pihak sangat dibutuhkan terutama dengan Industri dan Dunia Kerja (IDUKA) yang berguna untuk menciptakan SDM Unggul untuk membangun Indonesia maju, mencetak dan mempersiapkan peserta didiknya kepada dunia usaha, dunia industri, dan dunia kerja.

Dalam Sinkronisasi Kurikulum dan Link and Match di SMK Islam 1 Durenan Trenggalek menggandeng beberapa IDUKA antara lain: Kilisuci Televisi (KSTV) Kediri, Maspion IT Surabaya, PT. Sumber Alfaria Trijaya, PT. Indo Bismar Surabaya, Dhoho TV, Kantor Arsip dan Perpajakan dsb. Sebagai mitra dalam pengembangan kurikulum dan penyerapan tenaga kerja

Sinkronisasi kurikulum ini bertujuan untuk mencapai kesesuaian antara kompetensi dasar dalam Kurikulum SMK dengan kompetensi yang ada dalam IDUKA sekaligus untuk pengembangan silabus kurikulum SMK dan sinkronisasi kompetensi sesuai Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) Level II. Selain pengembangan kurikulum dan kompetensi, juga perlu adanya pemetaan industri yang akan menjadi mitra SMK Islam 1 Durenan dalam pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL)/Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) bagi siswa. Kerjasama ini juga bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan, kompetensi guru dan kualitas tamatan sesuai dengan kebutuhan kedua belah pihak, dimana nantinya siswa akan berada di tempat kerja IDUKA selama waktu yang ditentukan sehingga nilai-nilai dan kebiasaan dalam IDUKA bisa diterapkan langsung oleh peserta didik, sehingga nantinya siswa-siswi akan terbiasa dengan lapangan pekerjaan yang dihadapi.(*)

Training Komite Pembelajaran, SMKIS1 Songsong Kurikulum Penggerak

Sebagai tindak lanjut dari amanah SMK Pusat Keunggulan (SMK PK), SMK Islam 1 Durenan mendelegasikan para pendidiknya dalam Training Komite Pembelajaran SMK PK Batch 2. Diinisiasi oleh Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Otomotif dan Elektronika (BBPPMPV BOE) Malang, pelatihan ini berlangsung secara maraton selama 10 hari sejak 25 Juni 2021.

Plt Kepala BBPPMPV BOE, Dr Ir Abdul Rochim MM, dalam sambutannya di pembukaan Pelatihan Komite Pembelajaran SMK PK Batch 2 menegaskan, capaian yang diharapkan dari program pelatihan ini adalah pemahaman paradigma baru pada kurikulum sekolah penggerak. “Program ini selaras dengan salah satu program Mas Menteri dalam Merdeka Belajar,” jelasnya.

Melalui kurikulum sekolah penggerak, lanjut Abdul Rochim, diharapkan penguatan karakter peserta didik yang termaktub dalam Profil Pelajar Pancasila terwujud. “Selain itu, hal lain yang diharapkan dari pelatihan ini adalah terbukanya wawasan akan filosofi dari konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara,” ujar Rochim.

Lebih lanjut, Rochim menegaskan, usai pelatihan ini para guru yang telah lulus diwajibkan untuk melakukan pengimbasan kepada guru di satuan pendidikannya atau sekolah lain yang dikemas dalam bentuk kegiatan In House Training (IHT).

Dalam pelatihan 10 hari ini, SMK Islam 1 Durenan mendelegasikan tak kurang dari 13 guru dan staf manajemen. Mereka mewakili bidang masing-masing dan menjalani pelatihan bersama dengan wakil-wakil dari sekolah lain yang ditunjuk sebagai SMK PK. Teknisnya, peserta training dibagi dalam beberapa kelas, disesuaikan dengan bidang. Tiap kelas terdiri atas kurang lebih 20 peserta dengan dibimbing oleh serang instruktur dan admin Learning Management System (LMS). Pelatihan dilakukan secara full daring dan terbagi atas dua sesi, yakni sinkron dan asinkron.

Sesi sinkron merupakan sesi di mana para anggota kelas dan instruktur saling bertatap muka melalui aplikas meeting online, yakni Gmeet. Dalam sesi ini, instruktur membimbing peserta untuk menumbuhkan pemahaman dan pengalaman terkait materi kurikulum sekolah penggerak. Adapun sesi asinkron adalah sesi para peserta pelatihan mengerjakan tugas-tugas, baik individu maupun kolaborasi, yang telah tersedia di dalam LMS.

Pada pelatihan ini, dibahas secara mendetail segala hal terkait kurikulum baru dalam sekolah penggerak. Mulai dari pemahaman akan filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara, Profil Pelajar Pancasila, Kerangka Kurikulum, Capaian Pembelajaran, Alur Tujuan Pembelajaran, Tujuan Pembelajaran, Asesmen dalam pembelajaran, hingga modul ajar. Secara umum, kurikulum sekolah penggerak ini merupakan penyempuranaan dari kurikulum sebelumnya dan pada tahap awal dikhususkan untuk sekolah yang ditunjuk sebagai Sekolah Pusat Keunggulan.(*/fa)